Kamis, 25 Agustus 2016

Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 6000

KRL Tokyo Metro seri 6000
KRL Tokyo Metro 6123F sedang memasuki Stasiun Manggarai.
Beroperasi? Ya
Perusahaan yang memproduksi Kawasaki Heavy Industries, Kinki Sharyo, Kisha Seizō, Nippon Sharyo, Tokyu Car Corporation
Nama keluarga Tokyo Metro
Digantikan oleh Tokyo Metro 16000 Series
Tahun pembuatan 1968-1990
Tahun dinas 1968-sekarang
Formasi 3, 10 kereta per set (Jepang)
8 kereta per set (Indonesia)
Nomor armada 6001F-6035F
Kapasitas 1.136 penumpang (rata-rata)
Operator Tokyo Metro
PT KAI Commuter Jabodetabek
Jalur Tokyo Metro Chiyoda Line
KA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbong Aluminium Alloy
Panjang gerbong 20.000 mm
Lebar 2.800 mm
Tinggi 4.145 mm
Pintu 4 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum 100 km/jam
Berat 276 ton (rata-rata)
Percepatan 3,3 km/h/s
Perlambatan 3,7 km/h/s (normal)
4,7 km/h/s (darurat)
Sistem traksi Armature Field Chopper Control (Indonesia)
Variable Voltage Variable Frequency-Gate Turn Off (VVVF-GTO) (Jepang)
Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT) (Jepang)
Daya mesin 145 kW per motor
Transmisi Static Inverter (SIV)
Tipe: Toshiba SIV (INV172-A0)
Mitsubishi Electric SIV (NC-FAT120A)
Pasokan tenaga Listrik Aliran Atas (LAA)
Pemanas kereta CU769
Sistem listrik 1.500 V DC
Metode pengambilan arus Pantograf
Bogie FS-378/A, FS-378B, FS-523 dengan pegas udara
Rem kereta Electropneumatic Regenerative Brake
Sistem keselamatan Tokyo Metro CS-ATC, Odakyu OM-ATS, D-ATS-P, Deadman Pedal
Alat perangkai Shibata Coupling
Lebar sepur 1.067 mm
Kereta rel listrik Tōkyō Metro seri 6000 (東京地下鉄6000系 Tōkyō Chikatetsu 6000-kei?) adalah kereta rel listrik buatan Jepang yang beroperasi di lintas Commuter Jabodetabek. KRL ini dibeli dari perusahaan KRL Tokyo Metro Co., Ltd. Pada saat percobaan, KRL ini dijalankan dengan 10 kereta per set, namun hanya dijalankan 8 kereta saja karena terbatasnya panjang peron (pada saat itu). Perawatan semua set ini dilakukan di Dipo KRL Depok, sedangkan Pemeliharaan Akhir (PA) dilakukan di Dipo KRL Depok ataupun Balai Yasa Manggarai.[1]
KRL ini sempat menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jabodetabek dengan 13 set, sebelum KRL JR East seri 205 melampauinya dengan 60 set dengan formasi 6,8,10 kereta per 1 setnya yang didatangkan dari Jepang

Sejarah

KRL ini mulai beroperasi di Jepang pada tahun 1970-an awal, dimulai dengan set 6000-1F (Prototipe 1) yang terdiri dari 3 kereta dalam 1 rangkaiannya dan dibuat tahun 1968, lalu prototipe kedua yaitu set 6101F yang dibuat tahun 1969, dan kemudian set generasi pertama yang diawali dengan set 6102F, yang dibuat pada tahun 1971.
KRL ini terdiri dari beberapa generasi. Generasi awal KRL Tokyo Metro 6000 terdiri dari generasi 1-3, yaitu set 6102F-6121F. Awalnya KRL Tokyo Metro 6000 prototipe dan generasi I-III ini pada awalnya tidak menggunakan AC. AC mulai dipasang sekitar tahun 80-an. Jendelanya berukuran kecil. Pada awalnya bentuk jendelanya seperti KRL JR 203. Namun, sejak beberapa rangkaian mengalami perbaikan di Jepang, bentuk jendelanya diubah menjadi seperti KRL yang lebih baru, seperti KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir namun lebih kecil. Jendela model baru ini juga memungkinkan penumpang keluar dari jendela jika terjadi keadaan darurat. KRL ini juga awalnya menggunakan persambungan model jamur yang membuat kereta ini terasa lebih luas, namun lebih tidak kedap suara. Setelah perbaikan, persambungan dari beberapa set telah diubah menjadi model pintu konvensional.
Kemudian KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir (4-7) yang terdiri dari set 6122F-6135F dibuat setelah set generasi pertama, hingga terakhir pada tahun 1980-an. Set KRL ini telah dipasang AC sejak pertama kali berdinas di Jepang, dan menggunakan persambungan model pintu dan kaca yang lebar sejak awal beroperasi di Jepang.
Setiap set Tōkyō Metro 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain, baik pada eksterior maupun interior, karena beberapa hal dan KRL ini dibuat secara bertahap dengan ciri-ciri yang berbeda setiap generasinya, maupun penambahan fitur pada saat refurbishment di Balai Yasa di Jepang.
Semua KRL Tokyo Metro 6000 pada awalnya bersistem kelistrikan Armature Field Chopper Control. Namun, beberapa KRL Tokyo Metro 6000 telah bersistem kelistrikan VVVF-GTO maupun VVVF-IGBT.
Seiring bertambahnya usia, dan mulai beroperasinya KRL Tokyo Metro 16000, KRL ini mulai dipensiunkan. Rangkaian yang dipensiunkan pertama kali adalah yang menggunakan sistem propulsi Armature Chopper. KRL Tōkyō Metro 6000 pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 2011. Rangkaian yang pertama kali tiba adalah TM 6115F dan 6126F. Selanjutnya antara pada tahun 2012 didatangkan lagi sebanyak 5 rangkaian (6106F, 07F, 12F, 23F, 25F) dan pada tahun 2013 sebanyak 6 rangkaian (6105F, 11F, 13F, 27F, 33F, 34F). Keseluruhan 13 rangkaian yang didatangkan pada saat itu masih menggunakan sistem propulsi Armature Chopper. Seiring pensiunnya KRL Tokyo Metro 6000 dengan propulsi VVVF-GTO/IGBT dan semakin banyaknya KRL Tokyo Metro 16000, beberapa set yang ada pun akan dikirim ke Indonesia. Pada tahun 2016 ini akan didatangkan lagi sebanyak 6 rangkaian KRL Tōkyō Metro 6000 yang sudah menggunakan sistem propulsi VVVF (Variable Voltage Variable Frequency), dan kedatangannya akan menjadikan ke-6 rangkaian tersebut menjadi KRL tangan kedua dari Jepang pertama yang menggunakan teknologi VVVF.
Karena beberapa hal, kereta 6506 dari rangkaian 6106F bertukar tempat dan bertukar plat nomor dengan kereta 6507 dari rangkaian 6107F, sehingga kereta 6506 sekarang memiliki plat nomor 6507 dan dirangkai dengan set 6107F. Sedangkan kereta 6507 memiliki plat nomor 6506 dan dirangkai dengan set 6106F.
Karena beberapa kecelakaan maupun insiden, beberapa set bertukar kereta. Set 6105F pada kereta 6305 bertukar dengan 6705 pasca kejadian terbakarnya 6305 antara Klender - Buaran. Set 6115F pada kereta 6515 bertukar dengan 6513 (platnya diganti 6515) pasca kejadian terbakarnya AC milik kereta bernomor 6515 di dekat Stasiun Tanah Abang. Hal yang sama juga terjadi pada kereta 6315 yang bertukar tempat dengan 6313 termasuk plat nomornya.
Set 6134F mengikuti pola formasi Tokyo Metro 6000 (VVVF-GTO) yang masih beroperasi di Jepang hingga 2015. Pola formasi tersebut : 6100 - 6300 - 6400 - 6500 - 6700 - 6800 - 6600 - 6200 - 6900 - 6000.
Set 6107F sebelumnya pernah digunakan sebagai rangkaian Kereta Khusus Wanita (KKW) namun kini telah kembali menjadi kereta Commuter seperti biasanya.
Awalnya, KRL Tokyo Metro 6000 masih menggunakan warna kursi bawaan dari Jepang. Untuk 6105F berwarna coklat, 6106F-25F, 27F, dan 33F berwarna pink, 6126F dan 34F berwarna merah. Tempat Duduk Prioritas-nya (TDP) berwarna biru. Sejak Pemeliharaan Akhir (PA), beberapa set, yaitu set 6115F dan 6133F telah menggunakan warna kursi khas KCJ, yaitu biru untuk kursi biasa dan merah untuk kursi prioritas serta sebaliknya pada kereta khusus wanita.
Karena kesulitan suku cadang, KRL Tokyo Metro 6112F dan 13F tidak dioperasikan dan komponennya dikanibal untuk KRL yang masih beroperasi. Set 6112F telah dikirim ke Stasiun Cikaum dan set 6113F ditumpuk di Dipo KRL Depok. Dua kereta sisa dari masing-masing set KRL Tokyo Metro 6000 yang ada telah dikirim ke Stasiun Cikaum juga. Ini membuat set KRL yang ada tidak dapat diperpanjang kembali menjadi 10 kereta per rangkaian. Namun, untuk set yang datang pada tahun 2016, akan dijalankan dengan formasi 10 kereta per rangkaian.

Ciri-ciri KRL Tokyo Metro 6000

Setiap set Tōkyō Metro 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain, baik pada eksterior maupun interior, karena beberapa hal dan KRL ini dibuat secara bertahap dengan ciri-ciri yang berbeda setiap generasinya. Generasi I-III terdiri dari KRL Tokyo Metro 6101F-6121F. Sedangkan generasi IV-VII terdiri dari KRL Tokyo Metro 6122F-6135F.
Pertama, AC yang digunakan pada rangkaian Tōkyō Metro 6000 generasi awal (6005F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, dan 15F) berbeda dengan rangkaian Tōkyō Metro 6000 batch akhir (6023F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F), sebab AC pada rangkaian Tōkyō Metro 6000 generasi awal (sama seperti KRL Tokyo Metro 7117F) berbeda dan umumnya tidak sedingin set Tōkyō Metro 6000 batch akhir, sama seperti set Tokyo Metro 7121F - 23F.
Ini dikarenakan KRL Tokyo Metro 6000 generasi I-III pada awalnya tidak menggunakan AC. AC mulai dipasang sekitar tahun 80-an. Sementara KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir, mulai set 6122F-6135F, semua telah dipasang AC sejak pertama kali berdinas di Jepang.
Pada set bernomor 6123F, 25F, 26F, 27F, 33F dan 34F, persambungan yang digunakan seluruhnya merupakan persambungan seperti rangkaian KRL Tōkyō Metro 7121F - 7123F, sementara set 06F, 07F, 11F, dan 15F memiliki bentuk persambungan lebar seperti jamur. Untuk 6105F, 12F, dan 13F mengalami refurbishment sehingga persambungan jamur diganti persambungan seperti persambungan biasanya.
Khusus 6105F, 6106F (Hanya 6506 eks 6507), 6107F (kecuali kereta 6507 eks 6506), 6112F dan 6113F juga memiliki bentuk kaca yang berbeda, mirip seperti pada KRL JR East 203 (disebabkan karena rangkaian itu tidak mengalami penggantian jendela saat mengalami mid-life refurbishment sewaktu masih berdinas di Tōkyō Metro, Jepang).
Sedangkan set 6106F (kecuali kereta 6506), 6107F (Hanya 6507 eks 6506), 6111F, dan 15F memiliki jendela yang mirip dengan rangkaian Tōkyō Metro lainnya namun lebih kecil (seperti beberapa kereta pada set TM 7117F).
Set KRL Tokyo Metro 6123F, 25F - 27F dan 33F - 34F memiliki jendela yang besar, seperti Tōkyō Metro 7021F, 22F, 23F.
Kereta 6506 dari rangkaian 6106F bertukar tempat dan bertukar plat nomor dengan kereta 6507 dari rangkaian 6107F, sehingga kereta 6506 sekarang memiliki plat nomor 6507 dan dirangkai dengan set 6107F. Sedangkan kereta 6507 memiliki plat nomor 6506 dan dirangkai dengan set 6106F.
Set 6105F pada kereta 6305 bertukar dengan 6705 pasca kejadian terbakarnya 6305 antara Klender - Buaran. Set 6115F pada kereta 6515 bertukar dengan 6513 (platnya diganti 6515) pasca kejadian terbakarnya AC milik kereta bernomor 6515 di dekat Stasiun Tanah Abang. Hal yang sama juga terjadi pada kereta 6315 yang bertukar tempat dengan 6313 termasuk plat nomornya.
Set 6134F mengikuti pola formasi Tokyo Metro 6000 (VVVF-GTO) yang masih beroperasi di Jepang (6102F, 04F, 08F, 09F, 14F, 16F- 21F) yang masih beroperasi di Jepang . Pola formasi tersebut : 6100 - 6300 - 6400 - 6500 - 6700 - 6800 - 6600 - 6200 - 6900 - 6000.
Set 6107F sebelumnya pernah digunakan sebagai rangkaian Kereta Khusus Wanita (KKW) namun kini telah kembali menjadi kereta Commuter seperti biasanya.

Formasi rangkaian

Formasi asli KRL Tokyo Metro 6000 adalah sebagai berikut :
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penomoran KuHa 6100 SaHa 6200 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6600 MoHa 6700 MoHa 6800 MoHa 6900 KuMoHa 6000
Kodifikasi TC T M1 M2 Tc1 Tc2 M1 M2 M1 MC2
Kereta 3, 7, dan 9 adalah kereta berpantograf. Selain itu, terdapat juga formasi 3 kereta per set untuk Chiyoda Branch Line yang susunannya sebagai berikut, dengan kereta 1 dan 2 adalah kereta berpantograf.
Nomor 1 2 3
Penomoran KuHa 6000-1 MoHa 6000-2 KuMoHa 6000-3
Kodifikasi TC M1 MC2
Di Indonesia, Tokyo Metro 6000 dioperasikan dengan melepas satu kereta M1 dan satu kereta M2. Pada set 6112F dan 6126F, yang dilepas adalah kereta 7 dan 8 sehingga formasinya menjadi seperti berikut ini.
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran KuHa 6100 SaHa 6200 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6600 MoHa 6900 KuMoHa 6000
Kodifikasi TC T M1 M2 Tc1 Tc2 M1 MC2
Pada rangkaian 6106F dan 6115F, kereta yang dilepas adalah kereta 8 dan 9 dikarenakan perbedaan bentuk persambungan. Bila kereta 7 dan 8 yang dilepas, maka akan terjadi ketidakcocokan persambungan antara kereta 6 dan 9 karena sambungan 8-9 memiliki bentuk tertutup tanpa jendela, dan sambungan 7-8 memiliki bentuk jamur. Sambungan 7-8 dan 9-10 sendiri memiliki bentuk jamur.
Rangkaian ini sendiri memiliki model persambungan berbentuk jamur pada kereta 1-2, 3-4, 4-5, 6-7, 7-8 dan 9-10, sementara persambungan kereta 2-3 dan 8-9 memiliki bentuk tertutup tanpa jendela. Sehingga formasi pada kedua rangkaian tersebut menjadi seperti berikut ini.
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran KuHa 6100 SaHa 6200 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6600 MoHa 6700 KuMoHa 6000
Kodifikasi TC T M1 M2 Tc1 Tc2 M1 MC2

Nomor rangkaian

  • 6101F
  • 6105F
  • 6106F
  • 6107F
  • 6108F
  • 6111F
  • 6112F*
  • 6113F*
  • 6115F
  • 6117F
  • 6123F
  • 6125F
  • 6126F
  • 6127F
  • 6133F
  • 6134F
Catatan: Set 12F dan 13F tidak beroperasi karena kesulitan suku cadang dan telah dikirim ke Stasiun Cikaum (6112F) dan ditumpuk di Dipo KRL Depok (6113F).

Daftar rangkaian

  1. 05F/6105F: 6105-6205-6305-6405-6505-6605-6905-6005 (6705-6805 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 13 41 (6105) sampai K1 1 13 50 (6005). Tahun pembuatan: 1974
  2. 06F/6106F: 6106-6206-6306-6406-6507-6606-6706-6006 (6806-6906 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam, 6506 bertukar tempat dengan 6507, 6507 menggunakan plat nomor 6506). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 12 61 (6106) sampai K1 1 12 70 (6006).
  3. 07F/6107F: 6107-6207-6307-6407-6506-6607-6707-6007 (6807-6907 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam, 6507 bertukar tempat dengan 6506, 6507 menggunakan plat nomor 6506). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 12 81 (6107) sampai K1 1 12 90 (6007)
  4. 11F/6111F: 6111-6211-6311-6411-6511-6611-6711-6011 (6811-6911 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 13 01 (6111) sampai K1 1 13 10 (6011).
  5. 12F/6112F: 6112-6212-6312-6412-6512-6612-6912-6012 (6712-6812 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Rangkaian sudah dikirim ke Stasiun Cikaum. Sisa kereta masih terdapat di Dipo KRL Depok. Jika set ini masih beroperasi, penomoran K1 1 12 71 sampai K1 1 12 80 kemungkinan adalah milik KRL ini.
  6. 13F/6113F: 6113-6213-6313-6413-6513-6613-6713-6013 (6813-6913 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Kereta 6315 dan 6515 berganti plat nomor sehingga menjadi 6313 dan 6513. Rangkaian sudah ditumpuk di Dipo KRL Depok. Jika set ini masih beroperasi, penomoran K1 1 13 11 sampai K1 1 13 20 kemungkinan adalah milik KRL ini.
  7. 15F/6115F: 6115-6215-6313-6415-6513-6615-6715-6015 (6815-6915 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 11 31 (6115) sampai K1 1 11 40 (6015). Kereta 6313 dan 6513 berganti plat nomor sehingga menjadi 6315 dan 6515. Tahun pembuatan: 1974
  8. 23F/6123F: 6123-6223-6323-6423-6523-6623-6923-6023 (6723-6823 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 12 91 (6123) sampai K1 1 12 100 (6023).
  9. 25F/6125F: 6125-6225-6325-6425-6525-6625-6725-6025 (6825-6925 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 12 101 (6125) sampai K1 1 12 110 (6025).
  10. 26F/6126F: 6126-6226-6326-6426-6526-6626-6926-6026 (6726-6826 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 11 41 (6126) sampai K1 1 11 50 (6026).
  11. 27F/6127F: 6127-6227-6327-6427-6527-6627-6927-6027 (6727-6827 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 13 51 (6127) sampai K1 1 13 60 (6027).
  12. 33F/6133F: 6133-6233-6333-6433-6533-6633-6933-6033 (6733-6833 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 13 31 (6133) sampai K1 1 13 40 (6033).
  13. 34F/6134F: 6134-6334-6434-6534-6734-6834-6934-6034 (6634-6234 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 13 21 (6134) sampai K1 1 13 30 (6034).

Galeri



Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar