Kamis, 25 Agustus 2016

Kereta rel listrik JR East seri 205

KRL JR East seri 205
KRL JR 205-68F (KuRa H8) saat memasuki Stasiun Gambir.
Beroperasi? Ya
Perusahaan yang memproduksi Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, Hitachi, Ltd., Kinki Sharyo, Tokyu Car Corporation, dan JR East Ōfuna Works
Digantikan oleh JR East E231-500 (Yamanote Line)
JR East E233-6000 (Yokohama Line)
JR East E233-7000 (Saikyo Line)
JR East E233-8000 (Nambu Line)
Tahun pembuatan 1984-1994
Tahun dinas JNR (1985-1987)
JR East, JR West (1987-sekarang)
Fuji Kyuko (2012-sekarang)
KRL Jabodetabek (2013-sekarang)
Tahun diafkirkan Mulai 2013 (Jepang)
Jumlah sudah diproduksi 1.461 unit
Formasi 2, 3, 4, 6, 8, atau 10 kereta per set (Jepang)
4, 6, 8, 10 atau 12 kereta per set (Indonesia)
Nomor armada HaE 1 - HaE 32 (Saikyo Line)
KuRa H1 - H28 (Yokohama Line)
NaHa 2 - 50 (Nambu Line)
Operator JNR (1985-1987)
JR East
JR West
Fuji Kyuko
PT KAI Commuter Jabodetabek
Dipo Miyagino, Nakahara (NaHa), Keiyō, Kawagoe (HaE), Kōzu, Kamakura (KuRa), Hineno, Miyahara, Depok, Bukit Duri, Bogor
Jalur Saikyō Line, Keiyo Line, Musashino Line, Yokohama Line, Nambu Line, Tsurumi Line, Senseki Line, JR Nikko Line, Sagami Line, Tokaido Main Line, Sanyo Main Line, Hanwa Line, Utsunomiya Line, Kawagoe Line, Yamanote Line, Hachikō Line, Fujikyū Line (sebagai Fuji Kyukō 6000 Series), KA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbong Stainless Steel
Panjang gerbong 20.000 mm
Lebar 2.800 mm
Tinggi 4.086 - 4.140 mm
Pintu 4 pintu dan 6 pintu di setiap sisi (khusus unit TC)
Kecepatan maksimum 100–110 km/jam
Berat 29,9-34,1 ton (unit MC)
24,9 ton (unit TC)
Percepatan 3,5 km/h/s
Perlambatan 3,5 km/h/s (normal)
4,7 km/h/s (darurat)
Sistem traksi Resistor Control + Field System Superimposed Field Excitation Control (CS57)
Motor traksi: MT-61
VVVF-IGBT (JR 205-5000)
Motor traksi: MT-74
Daya mesin 120 kW per motor
Transmisi Motor Generator (MG)
Tipe: DM-106
Pasokan tenaga Listrik Aliran Atas (LAA)
Pemanas kereta AU75G/AU75M
Sistem listrik 1.500 V DC
Metode pengambilan arus Pantograf
Tipe: PS-21 (Diamond Shape Pantograf)
PS-33 (Single Arm Pantograf)
Bogie DT-50, TR-235 (205-0) & TR241B (TC 6 pintu) dengan pegas udara
Rem kereta Regenerative Brake, Electronically Controlled Pneumatic Brakes
Sistem keselamatan ATS-SN, ATS-SW, ATS-P, ATS-Ps, ATC-6, D-ATC, Deadman Pedal
Alat perangkai Shibata Coupling
Lebar sepur 1,067 mm (3 ft 6 in)
Kereta rel listrik JR East seri 205 (国鉄205系電車 Kokutetsu 205-kei densha?) adalah KRL yang diperkenalkan tahun 1985 oleh Japanese National Railway (JNR) dan pasca privatisasi, KRL JR 205 ini dioperasikan oleh East Japan Railway Company dan West Japan Railway Company. KRL ini beroperasi di berbagai jalur yang ada di Jepang dan kini beroperasi di lintas Commuter Jabodetabek.
Pada bulan November 2013, sebanyak 50 dari 180 unit KRL JR 205 pesanan PT KAI Commuter Jabodetabek telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang dikirim melalui pelabuhan Niigata. Saat ini, seluruh unit tersebut sudah berada di Jakarta. KRL ini dioperasikan di jalur Commuter Line Jabodetabek untuk menambah jumlah perjalanan, dan menggantikan KRL yang memiliki masalah dalam sistem pendingin ruangan. KRL yang tiba di Indonesia adalah tipe 205-0 yang dulunya pernah beroperasi di Saikyō, Yokohama, dan Nambu Line. KRL yang berasal dari Saikyō dan Yokohama Line memiliki unit kereta dengan 6 pintu pada setiap sisinya, selain unit kereta standar dengan 4 pintu pada setiap sisinya.[1]
Pada bulan Mei 2014, 176 unit (22 set) dari Yokohama Line dengan 8 kereta per set dikirim ke Jakarta, 4 set pertama telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada 12 Juli 2014[2]

Sejarah kedatangan KRL JR 205

Pada saat PT KAI Commuter Jabodetabek sedang membutuhkan lebih banyak armada KRL, PT KCJ memilih KRL ini dari JR East untuk dikirim ke Indonesia. Harga KRL ini Rp 1 miliar/unit (Rp 10 miliar untuk 10 kereta, Rp 8 miliar untuk 8 kereta). KRL ini ditujukan untuk menggantikan beberapa KRL yang AC-nya bermasalah dan akan diperbaiki, juga menambah armada. KRL ini juga memiliki AC yang cukup dingin, apabila tidak bermasalah. Saat ini, KRL ini merupakan KRL eks Jepang tercanggih di Indonesia. Keistimewaannya terdapat pada beberapa rangkaiannya yang memiliki kereta dengan 6 pintu di setiap sisi (12 pintu total), dengan tempat duduk yang lebih sedikit dan dapat dilipat jika diperlukan, sehingga dapat memuat lebih banyak penumpang dan lebih lega di dalam kereta tersebut.
Saat ini, KRL tersebut beroperasi di seluruh lintas Jabodetabek. Total keseluruhan rangkaian KRL ini adalah 60 set yang terdiri dari 17 set dengan formasi 10 kereta, 23 set dengan formasi 8 kereta, dan 20 set dengan formasi 6 kereta yang digabungkan menjadi 10 set dengan formasi 12 kereta, dengan jumlah total 476 unit. Total keseluruhannya jauh melampaui rekor KRL terbanyak sebelumnya yaitu KRL Tokyo Metro 6000 (11 set beroperasi, 2 set dirucat). Rangkaian 10 kereta hanya dioperasikan di jalur Jakarta Kota-Bogor, karena hanya jalur tersebut yang mendukung pengoperasian rangkaian 10 kereta, sementara untuk jalur lain masih menyusul, sehingga di jalur selain jalur Jakarta Kota-Bogor dioperasikan dengan menggunakan 8 kereta per set-nya. KRL ini beroperasi di semua lintas di Jabodetabek maupun sebagai KRL feeder.
Debut KRL JR 205 di Indonesia dimulai pada tanggal 6 Februari 2014, yaitu ketika set eks HaE 15 dari Saikyō Line berdinas sebagai kereta luar biasa (KLB) uji angkut penumpang lintas Depok-Jakarta-Bogor-Depok. Untuk KRL JR 205 dari Yokohama Line memulai debutnya sekitar pertengahan tahun 2014. Sedangkan KRL JR 205 dari Nambu Line memulai debutnya pada tanggal 10 September 2015 sebagai rangkaian pengganti KRL Feeder relasi Manggarai-Duri (MRI-DU).

Formasi rangkaian

Formasi asli JR 205-0 dari Saikyō Line adalah sebagai berikut.
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penomoran KuHa 204 SaHa 204 SaHa 204 MoHa 204 MoHa 205 MoHa 204 MoHa 205 MoHa 204 MoHa 205 KuHa 205
Kodifikasi TC2 TN2 TN1 M2 M1 M2 M1 M2 M1 TC1
Kecuali pada set HaE 26 eks URa 92 (205-137F) dan HaE 30 eks ToU 42 (205-42F), formasi rangkaian adalah sebagai berikut.
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penomoran KuHa 204 MoHa 204 MoHa 205 SaHa 205 MoHa 204 MoHa 205 SaHa 205 MoHa 204 MoHa 205 KuHa 205
Kodifikasi TC2 M2 M1 T M2 M1 T M2 M1 TC1
Khusus HaE 31 (205-17F), TN2 (204-22) dan TN1 (204-23) dilepas sehingga formasi rangkaian berubah menjadi susunan di bawah ini.
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran KuHa 204 MoHa 204 MoHa 205 MoHa 204 MoHa 205 MoHa 204 MoHa 205 KuHa 205
Kodifikasi TC2 M2 M1 M2 M1 M2 M1 TC1
Formasi asli JR 205-0 dari Yokohama Line adalah sebagai berikut.
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran KuHa 204 SaHa 204 MoHa 204 MoHa 205 SaHa 205 MoHa 204 MoHa 205 KuHa 205
Kodifikasi TC2 TN1 M2 M1 T M2 M1 TC1
Kecuali pada set KuRa H28 ex KeYo M66 (205-15F), formasi rangkaian adalah seperti berikut.
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran KuHa 204 SaHa 205 MoHa 204 MoHa 205 SaHa 205 MoHa 204 MoHa 205 KuHa 205
Kodifikasi TC2 T M2 M1 T M2 M1 TC1
Formasi asli JR 205-0 dari Nambu Line adalah sebagai berikut.
Nomor 1 2 3 4 5 6
Penomoran KuHa 205 MoHa 205 MoHa 204 MoHa 205 MoHa 204 KuHa 204
Kodifikasi TC2 M1 M2 M1 M2 TC1
Di Indonesia, KRL ini akan dioperasikan seperti halnya di lintas asalnya, yaitu 10 unit kereta per set untuk rangkaian asal Saikyō Line dan 8 kereta per set untuk rangkaian asal Yokohama Line. Untuk rangkaian asal Nambu Line, KRL dioperasikan dengan menggabungkan 2 set (6+6) sehingga menjadi 12 kereta.
Unit TN2 dan TN1 adalah unit-unit yang memiliki 6 pintu di setiap sisinya dan ruang yang lebih luas untuk penumpang berdiri, sedangkan unit kereta 5, 7 dan 9 adalah kereta berpantograf jenis PS-21. Di lain pihak, kereta yang datang dari Yokohama menggunakan pantograf single arm jenis PS-33 (kecuali KuRa H19) pada unit kereta 4 dan 7 serta kereta 2 dan 4 pada rangkaian asal Nambu Line.

Daftar rangkaian

Rangkaian asal Saikyō Line

Rangkaian dengan kereta 6 pintu, terdiri dari 10 kereta:
  1. HaE 1/205-89F: KuHa 204-89 - SaHa 204-2 - SaHa 204-1 - MoHa 204-239 - MoHa 205-239 - MoHa 204-238 - MoHa 205-238 - MoHa 204-237 - MoHa 205-237 - KuHa 205-89. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 61 (205-89) sampai dengan K1 1 14 70 (204-89).
  2. HaE 4/205-92F: KuHa 204-92 - SaHa 204-34 - SaHa 204-14 - MoHa 204-248 - MoHa 205-248 - MoHa 204-247 - MoHa 205-247 - MoHa 204-246 - MoHa 205-246 - KuHa 205-92. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 41 (205-92) sampai dengan K1 1 14 50 (204-92).
  3. HaE 7/205-95F: KuHa 204-95 - SaHa 204-39 - SaHa 204-38 - MoHa 204-257 - MoHa 205-257 - MoHa 204-256 - MoHa 205-256 - MoHa 204-255 - MoHa 205-255 - KuHa 205-95. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 91 (205-95) sampai K1 1 14 100 (204-95).
  4. HaE 11/205-99F: KuHa 204-99 - SaHa 204-21 - SaHa 204-20 - MoHa 204-269 - MoHa 205-269 - MoHa 204-268 - MoHa 205-268 - MoHa 204-267 - MoHa 205-267 - KuHa 205-99. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 13 71 (205-99) sampai K1 1 13 80 (204-99).
  5. HaE 12/205-120F: KuHa 204-120 - SaHa 204-25 - SaHa 204-24 - MoHa 204-328 - MoHa 205-328 - MoHa 204-327 - MoHa 205-327 - MoHa 204-326 - MoHa 205-326 - KuHa 205-120. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 81 (204-120) sampai dengan K1 1 14 90 (204-120).
  6. HaE 13/205-121F: KuHa 204-121 - SaHa 204-27 - SaHa 204-26 - MoHa 204-331 - MoHa 205-331 - MoHa 204-330 - MoHa 205-330 - MoHa 204-329 - MoHa 205-329 - KuHa 205-121. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 21 (205-121) sampai dengan K1 1 14 30 (204-121).
  7. HaE 14/205-122F: KuHa 204-122 - SaHa 204-29 - SaHa 204-28 - MoHa 204-334 - MoHa 205-334 - MoHa 204-333 - MoHa 205-333 - MoHa 204-332 - MoHa 205-332 - KuHa 205-122. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 11 (205-122) sampai dengan K1 1 14 20 (204-122)
  8. HaE 15/205-123F: KuHa 204-54 (K1 1 14 141) - SaHa 204-104 (K1 1 14 165) - SaHa 205-124 (K1 1 14 162) - MoHa 204-162 (K1 1 14 142) - MoHa 205-162 (K1 1 14 143) - MoHa 204-336 (K1 1 13 65) - MoHa 205-336 (K1 1 13 64) - MoHa 204-335 (K1 1 13 63) - MoHa 205-335 (K1 1 13 62) - KuHa 205-123 (K1 1 13 61). Rangkaian ini merupakan gabungan dari 2 rangkaian yang selamat dari kecelakaan.
  9. HaE 18/205-126F: KuHa 204-126 - SaHa 204-48 - SaHa 204-11 - MoHa 204-346 - MoHa 205-346 - MoHa 204-345 - MoHa 205-345 - MoHa 204-344 - MoHa 205-344 - KuHa 205-126. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 131 (205-126) sampai K1 1 14 140 (204-126).
  10. HaE 20/205-128F: KuHa 204-128 - SaHa 204-10 - SaHa 204-5 - MoHa 204-352 - MoHa 205-352 - MoHa 204-351 - MoHa 205-351 - MoHa 204-350 - MoHa 205-350 - KuHa 205-128. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 51 (205-128) sampai dengan K1 1 14 60 (204-128).
  11. HaE 22/205-141F: KuHa 204-141 - SaHa 204-37 - SaHa 204-45 - MoHa 204-382 - MoHa 205-382 - MoHa 204-381 - MoHa 205-381 - MoHa 204-380 - MoHa 205-380 - KuHa 205-141. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 111 (205-141) sampai K1 1 14 120 (204-141).
  12. HaE 23/205-142F: KuHa 204-142 - SaHa 204-40 - SaHa 204-12 - MoHa 204-385 - MoHa 205-385 - MoHa 204-384 - MoHa 205-384 - MoHa 204-383 - MoHa 205-383 - KuHa 205-142. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 121 (205-142) sampai K1 1 14 130 (204-142). Rangkaian ini merupakan set pertama yang memiliki 2 unit layar LCD pada seluruh kereta kecuali di kereta 6 pintu yang disebut "Commuter Information System" (CIS), serta merupakan rangkaian pertama yang memiliki penunjuk tujuan (destination display) yang telah berfungsi.
  13. HaE 24/205-143F: KuHa 204-143 - SaHa 204-47 - SaHa 204-41 - MoHa 204-277 - MoHa 205-277 - MoHa 204-387 - MoHa 205-387 - MoHa 204-386 - MoHa 205-388 - KuHa 205-143. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 31 (205-143) sampai dengan K1 1 14 40 (204-143).
  14. HaE 25/205-144F: KuHa 204-144 - SaHa 204-49 - SaHa 204-13 - MoHa 204-391 - MoHa 205-391 - MoHa 204-390 - MoHa 205-390 - MoHa 204-389 - MoHa 205-389 - KuHa 205-144. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 01 (205-144) sampai dengan K1 1 14 10 (204-144).
  15. HaE 31/205-17F: KuHa 204-17 - SaHa 204-23 - SaHa 204-22 - MoHa 204-51 - MoHa 205-51 - MoHa 204-50 - MoHa 205-50 - MoHa 204-49 - MoHa 205-49 - KuHa 205-17. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 71 (205-17) sampai dengan K1 1 14 80 (204-17). Rangkaian ini merupakan eks ToU 17 yang pernah beroperasi di Yamanote Line. Telah beroperasi kembali.
Rangkaian tanpa kereta 6 pintu, terdiri dari 10 kereta:
  1. HaE 26/205-137F: KuHa 204-137 - MoHa 204-372 - MoHa 205-372 - SaHa 205-149 - MoHa 204-371 - MoHa 205-371 - SaHa 205-148 - MoHa 204-370 - MoHa 205-370 - KuHa 205-137. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 101 (205-137) sampai K1 1 14 110 (204-137). Rangkaian ini merupakan eks URa 92 yang pernah beroperasi di Keihin-Tohoku Line.
  2. HaE 30/205-42F: KuHa 204-42 - MoHa 204-126 - MoHa 205-126 - SaHa 205-84 - MoHa 204-125 - MoHa 205-125 - SaHa 205-83 - MoHa 204-124 - MoHa 205-124 - KuHa 205-42. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 327 (205-42) sampai K1 1 14 336 (204-42). Rangkaian ini merupakan eks ToU 42 yang pernah beroperasi di Yamanote Line.
Rangkaian yang tidak beroperasi:
  1. HaE 32/205-54F: KuHa 204-123 - SaHa 204-46 - SaHa 204-8 - MoHa 204-337 - MoHa 205-337 - SaHa 205-147 - MoHa 204-161 - MoHa 205-161 - SaHa 205-146 - MoHa 204-160 - MoHa 205-160 - KuHa 205-54. Gabungan dua rangkaian ini rusak berat karena terlibat kecelakaan.

Rangkaian asal Yokohama Line

Rangkaian dengan kereta 6 pintu, terdiri dari 8 kereta:
  1. KuRa H7/205-67F: KuHa 204-67 - SaHa 204-107 - MoHa 204-194 - MoHa 205-194 - SaHa 205-127 - MoHa 204-193 - MoHa 205-193 - KuHa 205-67. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 199 (205-67) sampai K1 1 14 206 (204-67).
  2. KuRa H8/205-68F: KuHa 204-68 - SaHa 204-108 - MoHa 204-196 - MoHa 205-196 - SaHa 205-128 - MoHa 204-195 - MoHa 205-195 - KuHa 205-68. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 279 (204-68) sampai K1 1 14 286 (205-68).
  3. KuRa H9/205-69F: KuHa 204-69 - SaHa 204-109 - MoHa 204-198 - MoHa 205-198 - SaHa 205-129 - MoHa 204-197 - MoHa 205-197 - KuHa 205-69. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 191 (205-69) sampai K1 1 14 198 (204-69).
  4. KuRa H11/205-71F: KuHa 204-71 - SaHa 204-111 - MoHa 204-201 - MoHa 205-201 - SaHa 205-131 - MoHa 204-200 - MoHa 205-200 - KuHa 205-71. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 247 (205-71) sampai K1 1 14 254 (204-71).
  5. KuRa H12/205-72F: KuHa 204-72 - SaHa 204-112 - MoHa 204-204 - MoHa 205-204 - SaHa 205-132 - MoHa 204-203 - MoHa 205-203 - KuHa 205-72. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 223 (205-72) sampai K1 1 14 230 (204-72).
  6. KuRa H13/205-73F: KuHa 204-73 - SaHa 204-113 - MoHa 204-206 - MoHa 205-206 - SaHa 205-133 - MoHa 204-205 - MoHa 205-205 - KuHa 205-73. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 207 (205-73) sampai K1 1 14 214 (204-73).
  7. KuRa H14/205-74F: KuHa 204-74 - SaHa 204-114 - MoHa 204-208 - MoHa 205-208 - SaHa 205-134 - MoHa 204-207 - MoHa 205-207 - KuHa 205-74. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 239 (205-74) sampai K1 1 14 246 (204-74).
  8. KuRa H15/205-75F: KuHa 204-75 - SaHa 204-115 - MoHa 204-210 - MoHa 205-210 - SaHa 205-135 - MoHa 204-209 - MoHa 205-209 - KuHa 205-75. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 183 (205-75) sampai K1 1 14 190 (204-75).
  9. KuRa H17/205-77F: KuHa 204-77 - SaHa 204-117 - MoHa 204-214 - MoHa 205-214 - SaHa 205-137 - MoHa 204-213 - MoHa 205-213 - KuHa 205-77. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 303 (205-77) sampai K1 1 14 310 (204-77).
  10. KuRa H18/205-78F: KuHa 204-78 - SaHa 204-118 - MoHa 204-216 - MoHa 205-216 - SaHa 205-138 - MoHa 204-215 - MoHa 205-215 - KuHa 205-78. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 263 (205-78) sampai K1 1 14 270 (204-78).
  11. KuRa H19/205-79F: KuHa 204-79 - SaHa 204-119 - MoHa 204-218 - MoHa 205-218 - SaHa 205-139 - MoHa 204-217 - MoHa 205-217 - KuHa 205-79. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 287 (205-79) sampai K1 1 14 294 (204-79).
  12. KuRa H21/205-81F: KuHa 204-81 - SaHa 204-121 - MoHa 204-222 - MoHa 205-222 - SaHa 205-141 - MoHa 204-221 - MoHa 205-221 - KuHa 205-81. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 175 (205-81) sampai K1 1 14 182 (204-81).
  13. KuRa H22/205-82F: KuHa 204-82 - SaHa 204-122 - MoHa 204-224 - MoHa 205-224 - SaHa 205-142 - MoHa 204-223 - MoHa 205-223 - KuHa 205-82. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 255 (205-82) sampai K1 1 14 262 (204-82).
  14. KuRa H23/205-83F: KuHa 204-83 - SaHa 204-123 - MoHa 204-226 - MoHa 205-226 - SaHa 205-143 - MoHa 204-225 - MoHa 205-225 - KuHa 205-83. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 215 (204-83) sampai K1 1 14 222 (205-83).
  15. KuRa H24/205-84F: KuHa 204-84 - SaHa 204-124 - MoHa 204-228 - MoHa 205-228 - SaHa 205-144 - MoHa 204-227 - MoHa 205-227 - KuHa 205-84. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 167 (205-84) sampai K1 1 14 174 (204-84).
  16. KuRa H25/205-85F: KuHa 204-85 - SaHa 204-125 - MoHa 204-230 - MoHa 205-230 - SaHa 205-145 - MoHa 204-229 - MoHa 205-229 - KuHa 205-85. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 231 (205-85) sampai K1 1 14 238 (204-85).
  17. KuRa H27/205-30F: KuHa 204-30 - SaHa 204-30 - MoHa 204-90 - MoHa 205-90 - SaHa 205-59 - MoHa 204-88 - MoHa 205-88 - KuHa 205-30 (Rangkaian ini merupakan eks ToU 30 yang pernah beroperasi di jalur Yamanote dengan SaHa 205-58, MoHa 204-89, dan MoHa 205-89 dilepas saat masih berdinas di JR East). Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 311 (205-30) sampai K1 1 14 318 (204-30).
Rangkaian dengan kereta 6 pintu, terdiri dari 10 kereta:
  1. KuRa H1/205-61F: KuHa 204-61 - SaHa 204-101 - MoHa 204-192 - MoHa 205-192 - MoHa 204-182 - MoHa 205-182 - SaHa 205-121 - MoHa 204-181 - MoHa 205-181 - KuHa 205-61. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 319 (205-61) sampai K1 1 14 326 (204-61), dan pada MoHa 205-192 dan MoHa 204-192 penomorannya K1 1 14 155 dan K1 1 14 156.
  2. KuRa H2/205-62F: KuHa 204-62 - SaHa 204-102 - MoHa 204-191 - MoHa 205-191 - MoHa 204-184 - MoHa 205-184 - SaHa 205-122 - MoHa 204-183 - MoHa 205-183 - KuHa 205-62. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 295 (205-62) sampai K1 1 14 302 (204-62), dan pada MoHa 205-191 dan MoHa 204-191 penomorannya K1 1 14 152 dan K1 1 14 153.
Rangkaian tanpa kereta 6 pintu, terdiri dari 10 kereta:
  1. KuRa H28/205-15F: KuHa 204-15 - SaHa 205-30 - MoHa 204-45 - MoHa 205-45 - SaHa 205-29 - MoHa 204-43 - MoHa 205-43 - MoHa 204-187 (KuRa H4) - MoHa 205-187 (KuRa H4) - KuHa 205-15 (Rangkaian ini merupakan eks KeYo M66 yang pernah beroperasi di jalur Musashino). Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 271 (205-15) sampai K1 1 14 278 (204-15), dan pada MoHa 205-187 dan MoHa 204-187 penomorannya K1 1 14 160 dan K1 1 14 161.
Rangkaian yang tidak beroperasi:
  1. KuRa H4/205-64F: KuHa 204-64 - MoHa 204-188 - MoHa 205-188 - KuHa 205-64. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 159 (205-64) sampai K1 1 14 166 (204-64).
  2. KuRa H6/205-66F: KuHa 204-66 - SaHa 204-106 - SaHa 205-126 - KuHa 205-66. Rangkaian ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 151 (205-66) sampai K1 1 14 158 (204-66).

Rangkaian asal Nambu Line

Rangkaian tanpa kereta 6 pintu, terdiri dari 6 kereta:
  1. NaHa 2/205-86F: KuHa 205-86 - MoHa 205-13 - MoHa 204-13 - MoHa 205-15 - MoHa 204-15 - KuHa 204-86
  2. NaHa 3/205-87F: KuHa 205-87 - MoHa 205-233 - MoHa 204-233 - MoHa 205-234 - MoHa 204-234 - KuHa 204-87
  3. NaHa 4/205-88F: KuHa 205-88 - MoHa 205-235 - MoHa 204-235 - MoHa 205-21 - MoHa 204-21 - KuHa 204-88
  4. NaHa 7/205-102F: KuHa 205-102 - MoHa 205-274 - MoHa 204-274 - MoHa 205-275 - MoHa 204-275 - KuHa 204-102
  5. NaHa 8/205-129F: KuHa 205-129 - MoHa 205-353 - MoHa 204-353 - MoHa 205-354 - MoHa 204-354 - KuHa 204-129
  6. NaHa 10/205-131F: KuHa 205-131 - MoHa 205-357 - MoHa 204-357 - MoHa 205-358 - MoHa 204-358 - KuHa 204-131
  7. NaHa 11/205-132F: KuHa 205-132 - MoHa 205-359 - MoHa 204-359 - MoHa 205-360 - MoHa 204-360 - KuHa 204-132
  8. NaHa 12/205-133F: KuHa 205-133 - MoHa 205-361 - MoHa 204-361 - MoHa 205-362 - MoHa 204-362 - KuHa 204-133
  9. NaHa 13/205-134F: KuHa 205-134 - MoHa 205-363 - MoHa 204-363 - MoHa 205-364 - MoHa 204-364 - KuHa 204-134
  10. NaHa 34/205-18F: KuHa 205-18 - MoHa 205-52 - MoHa 204-52 - MoHa 205-54 - MoHa 204-54 - KuHa 204-18
  11. NaHa 35/205-19F: KuHa 205-19 - MoHa 205-55 - MoHa 204-55 - MoHa 205-57 - MoHa 204-57 - KuHa 204-19
  12. NaHa 36/205-20F: KuHa 205-20 - MoHa 205-58 - MoHa 204-58 - MoHa 205-60 - MoHa 204-60 - KuHa 204-20
  13. NaHa 37/205-21F: KuHa 205-21 - MoHa 205-61 - MoHa 204-61 - MoHa 205-63 - MoHa 204-63 - KuHa 204-21
  14. NaHa 38/205-22F: KuHa 205-22 - MoHa 205-64 - MoHa 204-64 - MoHa 205-66 - MoHa 204-66 - KuHa 204-22
  15. NaHa 39/205-23F: KuHa 205-23 - MoHa 205-67 - MoHa 204-67 - MoHa 205-69 - MoHa 204-69 - KuHa 204-23. Rangkaian ini memiliki papan bertuliskan "Dari Jalur Nambu Untuk Indonesia".
  16. NaHa 40/205-24F: KuHa 205-24 - MoHa 205-70 - MoHa 204-70 - MoHa 205-72 - MoHa 204-72 - KuHa 204-24
  17. NaHa 41/205-25F: KuHa 205-25 - MoHa 205-73 - MoHa 204-73 - MoHa 205-75 - MoHa 204-75 - KuHa 204-25
  18. NaHa 42/205-26F: KuHa 205-26 - MoHa 205-76 - MoHa 204-76 - MoHa 205-78 - MoHa 204-78 - KuHa 204-26
  19. NaHa 43/205-27F: KuHa 205-27 - MoHa 205-79 - MoHa 204-79 - MoHa 205-81 - MoHa 204-81 - KuHa 204-27
  20. NaHa 44/205-28F: KuHa 205-28 - MoHa 205-82 - MoHa 204-82 - MoHa 205-84 - MoHa 204-84 - KuHa 204-28
Rangkaian asal jalur Nambu akan dioperasikan dengan menggabungkan 2 rangkaian sehingga menjadi 12 kereta (SF12), dengan pengaturan rangkaian untuk formasi 12 kereta sebagai berikut:
  1. NaHa 2/205-86F digabung dengan NaHa 4/205-88F
  2. NaHa 3/205-87F digabung dengan NaHa 36/205-20F
  3. NaHa 7/205-102F digabung dengan NaHa 8/205-129F
  4. NaHa 10/205-131F digabung dengan NaHa 13/205-134F
  5. NaHa 11/205-132F digabung dengan NaHa 12/205-133F
  6. NaHa 34/205-18F digabung dengan NaHa 39/205-23F
  7. NaHa 35/205-19F digabung dengan NaHa 44/205-28F
  8. NaHa 37/205-21F digabung dengan NaHa 42/205-26F
  9. NaHa 38/205-22F digabung dengan NaHa 43/205-27F
  10. NaHa 40/205-24F digabung dengan NaHa 41/205-25F
[4]
[5]

Insiden

  • Pada hari Rabu, tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[6][7] Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[8]
  • Pada hari Minggu, 6 Desember 2015, terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528 (KRL JR 205 KuRa H27/205-30) dengan bus MetroMini nopol B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa dari penumpang Commuter Line, begitu menurut Eva Chairunnisa, corporate communication PT KCJ.
Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini.[9] Korban tewas akibat kecelakaan ini berjumlah 18 orang (semuanya penumpang MetroMini).[10] KRL mengalami kerusakan pada sistem kelistrikan yang terletak dibawah kabin masinis, termasuk cowcatcher-nya. Namun, bodi KRL tidak mengalami kerusakan yang berat. KRL pun ditarik ke Balai Yasa Manggarai. Sedangkan MetroMini hancur menjadi beberapa bagian akibat terseret dari perlintasan sampai dengan ujung peron stasiun.

Galeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar